Tajmahal, Kisah Cinta Yang Tak Terlupa

Hampir semua traveller tahu mengenai Tajmahal. Tajmahal termasuk dalam list 7 wonders. Kalau sudah menyebut Tajmahal, yang ada dibayangin semua orang adalah, kemewahan, bersih, nyaman. Dan pendapat-pendapat positif lainnya. Itu tidaklah salah. Namun apakah para pembaca tahu seperti apa wilayah agra? Agra bukanlah daerah perkotaan yang maju. Rumah-rumah masih sederhana. Anak-anak masih menghabiskan waktu untuk bermain diluar rumah, tidak seperti layaknya anak-anak di perkotaan, yang selalu menghabiskan waktu untuk bermain ipad, ataupun main game dirumahnya masing-masing. Jadi jangan heran kalau pada saat kalian duduk di balkon hotel, atau melihat keluar dari Jendela hotel, kalian akan bisa melihat anak-anak sedang bemain layangan, atau sedang mengejar layangan yang putus.

Bagi saya, agra adalah daerah yang menyenangkan, karena saya sangat menyukai melihat anak-anak yang begitu bahagia nya bisa mandi air hujan, mengingatkan saya akan masa kecil saya yang sama sekali jauh dari teknologi. Masa kecil yang saya habiskan itu adalah bermain bersama teman-teman, dan tetangga.  Dan mudah-mudah suatu saat anak-anak saya tetap bisa merasakan indahnya masa kecil seperti yang saya rasakan.

TajMahal, Agra, India

Kembali ke Agra, untuk masuk ke Tajmahal, maka semua turis wajib membeli tiket dengan harga INR 1000 (gratis 1 botol air minum dan alas kaki). Saya termasuk salah satu pemuja Tajmahal, bagunannya menurut saya sangat megah, dan nyukup nyaman untuk menghabiskan waktu di area Tajmahal. Tajmahal ini sendiri dibangun pada tahun 1632-53 oleh  Kaisar Mughal Shāh Jahān untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum. Bangunan Tajmahal juga dikenal dengan nama  Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal.

Saya memutuskan mengunjungi Tajmahal di pagi hari sekitar jam 5:30. Karena lokasi hotel (menurut saya lebih tepatnya disebut hostel) tempat saya menginan jaraknya sangat dekat, jadi saya bisa ke Tajmahal hanya dengan jalan kaki saja. Waktu yang paling tepat untuk ke Tajmahal menurut saya adalah pagi hari karena pada jam tersebut belum terlalu ramai pengunjung. Sehingga cukup puas kalau ingin foto-foto di dalam area Tajmahal. Sekitar pukul 8 pagi pengunjung mulai ramai, mulai dari pintu masuk sampai kedalam bangunan Tajmahal. Pada saat saya kesana hal yang unik adalah ada sekelompok cewek (empat orang), seperti nya adalah cewek-cewek korea yang menggunakan Baju khas india, dan mereka melakukan tarian yang sepertinya sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Sehingga para pengunjung lain pun termasuk saya tertarik untuk menonton tarian mereka. Dan mereka cuek saja dengan banyaknya penonton. Sepertinya mereka adalah Youtuber. Sehingga mereka melalukan tarian sampai beberapa kali sampai mereka puas dengan hasil rekamannya.

Untuk transportasi selama di Agra, hanya ada, taksi, Ola cabs (taksi online) dan bajaj. Jadi bagi teman-teman yang berencana ke Agra dan sudah terbiasa menggunakan Uber, maka selama di Agra silahkan download Ola cabs, karena Uber tidak tersedia di Agra. Untuk harga, menurut saya cukup murah. Dan Bajaj juga cukup nyaman baik di Agra, New delhi maupun Jaipur. Tidak seperti cerita orang – orang Jakarta yang pernah naik bajaj, yang katanya getarannya sangat kencang. Bajaj Di India cukup nyaman, sehingga kalau teman-tema cukup ingin menekan biaya transportasi selama liburan di India maka naik bajaj adalah hal yang paling tepat.

Untuk daerah-daerah yang saya kunjungi selama di Agra adalah Tajmahal (biaya masuk INR 1000) dan Agra Fort (biaya masuk INR 550). Kalau pembaca adalah tipe yang sangat suka sejarah, maka New delhi, Agra dan Jaipur adalah daerah yang patut untuk dikunjungi. Karena hampir semua daerah wisatanya adalah banguan bersejarah. Untuk tempat-tempat lain selain dari kedua tempat tersebut saya memutuskan tidak mengunjunginya karena didalam bayangan saya tempat lainnya pasti lah tidak jauh berbeda dari tempat-tempat yang sudah saya kunjungi. Untuk makanan selama di agra saya memutuskan untuk makan salah satu fastfood yang hampir disemua Negara ada yaitu mcdonald. Dengan harga INR 500 sudah bisa makan banyak. Untuk makanan di pinggir jalan saya hanya mencoba makan 1 kali saja pada saat di Jaipur, karena khawatir tidak cocok dan bisa mengganggu waktu liburan saya selama di india. Dan juga saya bukanlah tipe traveller yang kalo lagi liburan ke suatu daerah wajib mencoba makanan local, biasanya makanan yang saya cari adalah Indonesia restoran, Thailand restoran ataupun Fastfood.

Dan perlu di ingat hampir semua hotel di India waktu check outnya adalah 10:00 pagi. Kejadian unik terjadi pada saat di Agra. Setelah 2 malam nginap di Agra, maka pada hari berikutnya akan melanjutkan perjalanan menuju Jaipur menggunakan kereta Api, yang akan berangkat pada pukul 17:00. Dan karena saya kira waktu check out adalah jam 12 siang seperti hotel biasanya. Maka skitar jam 11 pagi saya masih tiduran, dan nyantai-nyantai. Dan tidak lama kemudian petugas hotel pun datang dann menginformasikan bahwa check out time adalah jam 10:00 pagi. Saya langsung bingung sambil nanya, What? 10 AM?  Karena masih tidak yakin. Setelah mendengar jawaban jadi petugas tersebut saya langsung secepat kilat mandi, dan packing. Hanya dalam waktu sekitar 15 menit urusan mandi dan packing pun beres. Dilanjutkan checkout ke resepsionis. Sambil minta maaf karena sama sekali tidak tahu bahwa check out time secepat itu. Setelah check out langsung menuju ke Agra Cantt station untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api ke Jaipur.

Berhubung departure time masih lama, sampai stasiun Agra Cantt bingung mau ngapain. Dan stasiun kereta api baik di New Delhi, Agra, maupun Jaipur, semuanya buka 24 jam, dan baik penumpang kereta ataupun bukan penumpang, bebas keluar masuk ke area platform. Jadi jangan heran kalau kalian melihat sangat banyak orang di area platform. Dan orang India pada cuek duduk dilantai.

Di Stasiun Agra Cantt ada Lounge berbayar, tapi menurut saya tidak recommended, karena fasilitas lounge yang seadanya dan toilet yang kurang bersih. Untuk masuk ke pay lounge, kalian bisa memilih, mau stay berapa Jam, pada saat itu saya pilih 3 jam, tapi saya lupa harganya berapa. Kalau kalian memutuskan menggunakan kereta api untuk transportasi antar kota, pastikan kalian memiliki cukup stamina untuk naik turun tangga pada saat menuju ke platform, terutama yang bawa tas dengan ukuran Jumbo.

Terima kasih Agra. Taj Mahal, I’ll see you again someday.

Leave a Comment